25 November 2013
adalah hari guru untuk semua guru-guru yang telah menjadi sosok yang tak pernah terlupakan untuk anak murid-muridnya,
Menjadi guru memang cita-cita aku sedari kecil . Aku ngerasa, guru itu bukan sekedar sebuah profesi yang berpenghasilan cukup tapi lebih dari itu. Guru bagi aku adalah pendidik, pencetak generasi masa depan. Baik buruknya moral dan kualitas anak bangsa sebagian besar adilnya dari guru. Profesi keren dan hebat di dunia ini ada karena jasa “guru”. Guru juga pekerjaan yang menyenangkan, dimana nanti seorang guru akan menghadapi anak-anak muridnya dengan berbagai karakter.
Tapi.. nggak semua guru sih menyenangkan. Hehe ngaku deh, semasa kamu sekolah dari SD-SMA pasti ada guru yang kamu nggak suka atau kamu sukaaa banget. Nah, guru itu memang seharusnya bukan sekedar pengajar dan pendidik, tapi juga jadi role model bagi murid-muridnya. Dari SD sampai SMA aku selalu punya guru favorit, guru inspiratif yang menginspirasi aku.
Sewaktu SD, ada guru yang aku suka banget karena beliau adalah guru yang pinter, pinter disini maksudnya dia bisa memahami semua karakter murid-muridnya, beliau juga sabar banget ngajarin aku dan teman-temanku yang bandel (tapi aku sendiri sih nggak bandel kok, palingan juga berantem sama anak cowok :P). Di masa SD ini, hampir semua guru aku suka karena guru-gurunya pada baik dan sabar-sabar, mungkin karena memang setiap hari nya ngehadapin anak-anak SD yang unyu-unyu kali yaaa (sotoy).
Lanjut ke SMP, ada satu guru yang masih aku inget sampe sekarang, namanya pak Tedi. Beliau ngajar mata pelajaran Fisika, ehem.. everyone knows Fisika itu nggak mudah (aku nggak bilang sulit lho ya). Tapi dengan pak tedi rasanya fisika itu jadi gampang banget. Aku paling suka dengan metode mengajar pak tedi yang nerangin materi sejelas-jelasnya sampe semua murid ngerti, terus beliau juga ngajarin trik praktis ngerjain soal fisika supaya nggak terlalu ribet. Awwww, suka deh pokoknya.
Waktu berlalu, ketika aku udah SMA fisika bukan lagi jadi pelajaran favorit, tapi pelajaran yang paling aku nggak ngerti, karena aku ngerasa nggak cocok sama metode yang diajarin guru SMA. Malahan, aku selingkuh sama matematika. Gara-garanya ada seorang guru yang metode ngajarnya hampir sama kayak pak tedi.namanya bu UMI. Beliau awalnya ngejelasin materi selengkap-lengkapnya, ya namanya juga matematika kadang-kadang bikin otak njelimet banget. Tapi ketika murid-muridnya udah ngerti, baru deh BU UMI ngasih trik dan rumus-rumus yang top buat ngerjain soal matematika secara cepat. Ketika ada murid yang nanya kenapa beliau nggak langsung ngajarin “cara cepat” ngerjain soal, beliau menjawab bahwa kami harus tau konsep dasarnya dulu, baru deh pakek “cara cepat”. Selain itu, BU UMI orangnya juga ramah, dan asik diajak ngobrol di luar jam pelajaran.
Tuh kan, ngomongin guru jadi kangen sama beliau-beliau yang begitu menginspirasi. Kalau kalian sendiri, siapa guru inspiratif kalian? Kenapa kalian menganggap beliau guru inspiratif? J.
Disuatu hari saya melihat lomba , dan melihat juri-jurinya ngasih komentar, ada salah satu juri yang bilang “Lomba ini bagus sekali, jadi kalian para calon guru di masa depan memang harus tau bagaimana berpenamplan menarik bahkan berpenampilan cantik untuk calon ibu guru ya, karena supaya nanti ketika kalian jadi guru anak-anak muridnya suka dan tertarik dengan kalian karena penampilan kalian sebagai seorang guru menarik dan fresh untuk dilihat. Jadi, dengan mudah mereka akan memperhatikan kalian dan menyerap apa yang kalian sampaikan”. Nah, dari omongan juri waktu itu, aku jadi kepikiran... Nanti kalau suatu saat aku jadi Presiden RI, aku bakalan ngasih pelatihan “kecantikan dan berpenampilan menarik” untuk seluruh guru di Indonesia. Jadinya anak-anak muridnya semangat belajar dan nggak bosen ngeliat gurunya. Hahahaha.:D
Intinya, kalau aku jadi guru nanti, aku pengen jadi guru yang baik yang mementingkan proses daripada hanya sekedar nilai berupa angka. Aku pengen jadi guru yang pinter dalam menyampaikan materi. Aku pengen jadi guru yang cantik dan berpenampilan menarik. Aku pengen jadi guru yang bisa menginspirasi anak-anak muridku. Aku pengen jadi guru yang dikagumi tidak ditakuti tapi dihormati anak-anak muridku. Aku ingin menjadi panutan bagi mereka. Aku tidak hanya ingin menjadi pengajar, aku ingin menjadi pendidik. Aku ingin menjadi ibu bagi anak-anak muridku, mengajarkan banyak ilmu kehidupan kepada mereka. Aku ingin menjadi guru gaul yang mengerti dan memahami karakter mereka, aku ingin tidak hanya sekedar menjadi guru saat di sekolah tetapi juga teman berbagi yang bijaksana saat di luar sekolah.
Itulah keinginanku, mimpi-mimpiku. Sekarang, aku sedang berjalan selangkah demi selangkah untuk mencapai keinginan dan mimpi-mimpi itu. Kenapa aku tidak berlari? karena aku tau langkah yang pelan tapi pasti itu lebih baik daripada cepat sampai tujuan namun akan bingung karena nggak punya bekal apapun.