Selasa, 18 November 2014

Riview buku Cerita Sahabat


Cerita Sahabat merupakan antologi cerpen yang diprakarsai oleh Alberthiene Endah, seorang penulis biografi, skenario, dan fiksi. Bersama rekan-rekannya yaitu Alexander Thian, Faye Yolody, Tjhai Edwin, Verry Barus, Rahne Putri, Dillon Gintings, Chicko Handoyo Soe, Jia Effendie, Rendy Doroii, Ollie, dan Faizal Reza, ia mengompilasi 27 cerita pendek dalam sebuah buku yang “tidak biasa”.
Aura yang dibawa buku ini memang tidak biasa. Kita akan dikejutkan dengan awalan yang lantang dan vulgar oleh Alexander Thian. Pengguna situs jejaring sosial Twitter pasti sudah tidak asing dengan namanya. Sama seperti Alberthiene Endah, Alexander Thian juga sejatinya adalah seorang penulis yang saat ini bekerja sebagai scriptwriter. Benar saja, empat cerpen garapannya memang memberikan corak tersendiri dibanding karya-karya yang lain. Satu kata yang tepat untuk menggambarkannya mungkin adalah kompleks. Tetapi jangan terlalu cepat puas dahulu, masih ada Rahne Putri dengan rangkaian kata-katanya yang puitis namun mudah diresapi; Faye Yolody yang simple dan tidak muluk tetapi berhasil membangun mood secara dramatis; dan Ollie yang romantis serta mengalir lembut. Tidak lupa, Alberthiene Endah yang bercerita dengan sudut pandang dewasa tetapi sangat ringan.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, Cerita Sahabat memang memiliki tema cerita yang khas. Kalau biasanya buku-buku lain melulu menceritakan kisah cinta dengan segala romantismenya, patah hati dengan semua keterpurukannya, atau perpisahan dan perjumpaan yang silih berganti, maka Cerita Sahabat menyajikannya dengan bumbu-bumbu anomali. Isu-isu homoseksual, transgender, serta kompleksitas dalam percintaan sangatlah pekat. Tetapi justru hal itulah yang juga menjadi kelemahannya, kita dapat cepat menjadi bosan dengan atmosfer sedih yang kerap sekali mengisi buku ini. Saya sendiri tidak dapat menangkap penyusunan cerita dari masing-masing cerpenis yang nampaknya dibuat secara acak. Ketiadaan daftar isi juga dapat membuat pembacanya sangat kelimpungan. Sayangnya sekali lagi saya harus menampilkan kata tetapi: tetapi tenang saja karena ada juga kebahagiaan yang tersirat dalam semburat kepedihan tersebut, membuat saya merasa bahwa kehidupan tidaklah mungkin hanya kita lihat dari sisi hitam atau putih.
Berkat Cerita Sahabat saya menyadari bahwa ada hal-hal di luar sana yang memang tidak berjalan seperti normalnya. Sebagian dari kita menyadarinya, sebagian tidak, sebagian lagi mungkin berpura-pura tidak mengetahuinya. Siapa yang dapat menyangka kalau ternyata semua itu hadir di tengah-tengah kita dan bahkan berada dalam diri kita sendiri? Dengan buku ini, saya merasa dibisiki sebuah rahasia terdalam dari sahabat saya sendiri.

Disebuah buku ini terdapat kata-kata yang tersimpan didalam buku ini, inilah yang saya dapatkan :
·        Tuhan menciptakan semua manusia seragam dan sama, buat apa kehidupan? Pasti aku akan mati bosan di dunia ketika semuanya berjalan datar tanpa gejolak. (hlm. 23)
·        Konsep neraka dan surga, ada dalam pikira kita. Kita yang memutuskan, bumi ini surga, atau justru neraka yang memanggang kita hidup-hidup. (hlm. 31)
·        Pada akhirnya, cinta yang dipaksakan akan mengalah, dan cinta sejati akan datang di akhir cerita untuk memulai kisah yang baru. (hlm. 650
·        Setiap orang harus optimis menjalani hidup, walaupun kita harus merelakan apa yang terjadi. Kamu harus terus maju.. (hlm. 127)
·        …Hujan tidak pernah memilih. Dia turun untuk aku, untuk kamu.untuk menyejukkan jiwa siapapun yang membutuhkan. Begitu tulus, tanpa pamrih. Walau kadang orang membencinya. (hlm. 147)
·        Siapa sih yang tidak butuh sandal jepit? Sama seperti kita, walaupun tidak lurus tapi selalu harus berguna untuk orang lain. (hlm. 167)
·        Cinta itu seperti pelangi. Dia ada, indah, tapi tidak bisa kau miliki selamanya. Kamu hanya bisa memandanginya. Menikmati. Memilikinya untuk saat ini. Tak ada jaminan untuk esok hari. (hlm. 219)
·        Kamu tidak boleh takut. Cinta itu indah seperti pelangi. Mohonlah pada Sang Pencipta pelangi, agar kamu bisa memperpanjang waktu pelangimu singgah di hati, bahkan mungkin kamu bisa memilikinya seumur hidupmu! (hlm. 220)
Baca, dan rasakan sensansi yang berbeda disetiap buku-buku yang anda baca .
Terimakasih :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar